Jambi (ANTARA News) - Investor dari Korea akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 100 megawatt (MW) di Kabupaten Sarolangun, 280 km dari Kota Jambi untuk memenuhi kebutuhan listrik di Provinsi Jambi yang masih dipasok dari Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Sumatera Barat (Sumbar).
Kepala Dinas Pertambangan Provinsi Jambi, Irmansyah Herman di Jambi, Selasa, mengatakan pembangunan PLTU bersumber batubara itu kini dalam tahap penjajakan lokasi oleh investor Korea.
Pemerintah Provinsi Jambi kini terus berupaya tidak menjual dan mengekspor hasil tambangnya, selain minyak dan gas bumi, dengan mengutamakan kepentingan daerah lebih dulu.
Batubara yang kini sudah diproduksi sebelumnya sempat dikirim ke luar daerah dan diekspor, namun kini dihentikan karena diutamakan untuk kepentingan dalam daerah.
Potensi batubara itu dapat digunakan untuk tenaga PLTU yang nantinya bila terwujud akan memenuhi kebutuhan listrik bagi warga dan industri di Provinsi Jambi, bahkan arus tersebut bisa dijual pada provinsi lain.
Di Provinsi Jambi, kandungan batubara terdapat di tujuh kabupaten, yakni Muarojambi, Batanghari, Tebo, Bungo, Merangin, Sarolangun dan Tanjung Jabung Barat.
Dari tujuh kabupaten tersebut, kandungan terbanyak terdapat di Kabupaten Bungo seluas 120.00 hektar menyusul 94.121 Ha, Batanghari 89,315 Ha Tebo 61.229 Ha, Merangin 16.577 Ha, Muarojambi 16.000 Ha dan Tanjung Jabung Barat 13.281 Ha.
Empat kabupaten sudah melakukan ekploitasi yang dilakukan investor baik dalam dan luar negeri, seperti dari Korea dan India, meliputi di Kabupaten Tebo, Bungo, Muarojambi dan Sarolangun.
Potensi batubara itu selain digunakan untuk tenaga PLTU juga untuk sumber energi lainnya bagi kebutuhan masyarakat Provinsi Jambi, dan bila sudah melebihi kebutuhan daerah, maka batubara dijual atau diekspor.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar